Seiring berkembangnya zaman, web development telah menjadi salah satu bidang pekerjaan yang sangat menjanjikan.
Bagaimana tidak? Perusahaan dari berbagai macam sektor kini membutuhkan situs web yang rapi, fungsional, dan menarik di mata customer agar bisa tetap eksis di pasar.
Apa Itu Website Development ?
Web development adalah pembangunan dan pemeliharaan situs web. Ini merupakan pekerjaan yang terjadi di balik layar untuk membuat situs web tampak hebat, bekerja dengan cepat, dan berkinerja baik dengan pengalaman pengguna yang mulus.
Web development secara umum mengacu pada tugas-tugas yang berkaitan dengan pengembangan situs web melalui intranet atau internet. Proses web development mencakup desain web, pengembangan konten web, client side atau server-side scripting dan konfigurasi keamanan jaringan.
Website development dilakukan untuk membuat website yang sesuai kebutuhan pengguna. Misalnya, web developer ingin membuat website toko online. Maka web developer perlu membuat fitur katalog produk, konfirmasi pembayaran, dan lainnya.
Jenis-jenis Web Development
1. Front End Development
Front End Development atau client side development adalah praktik pengembangan antarmuka website. Misalnya seperti tata letak, navigasi menu website, grafik dan lainnya.
Nah, tugas-tugas itu dikerjakan oleh seorang Front End Developer. Tapi, tugas mereka tak sekadar mengembangkan tampilan website saja lho.
Mereka perlu memastikan tampilan website bisa meningkatkan user experience.
Caranya dengan mengembangkan user interface yang simpel, konsisten dan responsif. Sehingga nantinya pengguna makin mudah menemukan informasi di dalam website.
User interface dari tiap device pun bisa berbeda-beda. Sebab, perilaku pengguna saat membuka website dari desktop, berbeda dari perilaku saat membukanya dari handphone.
2. Back End Development
Back end development adalah praktik pengembangan dan pengelolaan server.
Tugas back end developer meliputi membuat sistem untuk menjalankan fungsi website. Misalnya, mengelola database berisi data pelanggan dan data produk. Begitu juga menciptakan sistem untuk alur pembelian hingga pembayaran produk.
Selain itu, seorang back end developer juga bertanggung jawab memastikan keamanan sebuah website. Caranya dengan memastikan tidak ada kesalahan coding yang bisa dimanfaatkan hacker untuk menyusup ke server.
Mereka menggunakan beberapa bahasa pemrograman seperti PHP, JavaScript, Python, dan Ruby untuk melakukan semua aktivitas itu.
3. Full Stack Development
Full stack development adalah pengembangan antar muka dan server website secara bersamaan. Pekerjaan ini dilakukan oleh seorang Full Stack Developer.
Singkatnya, Full Stack Developer mengerjakan tugasnya front-end dan back-end developer. Namun, selain itu, bisa juga dia diminta untuk mengembangkan aplikasi, debugging, troubleshooting, bahkan membuat fitur baru.
Akan tetapi karena banyaknya pengetahuan yang harus dikuasai, sulit untuk menemukan seseorang dengan profesi full stack developer. Sebab nyatanya, menguasai satu bidang programming saja butuh waktu yang tidak sebentar. Apalagi jika harus menjadi expert di dua bidang sekaligus.
4. Website Development
Website development adalah praktik pengembangan website yang mencakup front end, back end, dan full stack development. Pekerjaan ini dilakukan oleh seorang web developer.
Biasanya, website developer bertugas untuk membuat berbagai aplikasi dan website untuk klien dan perusahaan. Selain itu, mereka juga bisa membuat video game dan software desktop.
5. Desktop Development
Desktop development adalah praktik pengembangan aplikasi atau software yang beroperasi secara lokal di perangkat Anda. Jadi, bukan melalui internet di browser website.
Pekerjaan ini dilakukan oleh desktop developer. Beberapa software hasil karya desktop developer sudah biasa Anda gunakan. Misalnya, Adobe Photoshop, Skype, Discord, dan Microsoft Office.
Nah, kalau Anda tertarik jadi desktop developer, ada skill yang perlu dikuasai. Beberapa di antaranya adalah optimasi aplikasi dari segi skalabilitas, kecepatan, testing platform, dan keamanan data.
6. Mobile Development
Mobile development adalah praktik pengembangan aplikasi untuk smartphone atau tablet. Tugas ini dikerjakan oleh seorang mobile developer.
Mobile developer biasanya membuat aplikasi yang Anda gunakan di smartphone. Misalnya, media sosial, aplikasi edit foto, hingga m-banking.
Ada beberapa skill yang perlu dikuasai jika ingin membuat aplikasi-aplikasi itu. Misalnya coding untuk aplikasi yang user friendly, pengembangan database aplikasi, dan bahasa pemrograman C++.
Nah, untuk memudahkan pengembangan aplikasi, Anda juga perlu menguasai Application Programming Interface (API). Dengan menggunakan API, Anda dapat menghubungkan aplikasi satu dengan aplikasi lainnya. Tujuannya untuk mengambil data dari platform lain.
Sebagai contoh, aplikasi Gojek membutuhkan peta sebagai tools transportasi online. Nah, Gojek tak perlu menyediakan peta sendiri. Gojek cukup mengambil data Google Maps menggunakan API.
7. Game Development
Game development adalah proses penulisan kode untuk mengembangkan video game. Baik itu berupa game konsol seperti Xbox dan PlayStation atau game smartphone.
Tugas-tugas itu dilakukan oleh seorang game developer. Terkadang, skill yang dibutuhkan game developer tumpang tindih dengan mobile development. Sebab, mereka sama-sama membuat aplikasi yang beroperasi di smartphone.
Tapi, game development membutuhkan skill yang berbeda dengan mobile development. Salah satu yang paling mencolok adalah skill bahasa pemrograman C++Sebab, mayoritas aplikasi dirancang menggunakan bahasa pemrograman C++.
8. Embedded Development
Embedded development adalah pengembangan semua jenis hardware. Misalnya tampilan antarmuka perangkat elektronik, IoT, dan sistem real-time. Beberapa contoh nyatanya adalah teknologi Bluetooth dan asisten virtual pada gadget.
Tugas-tugas itu dilakukan oleh seorang embedded developer. Untuk mengembangkan berbagai perangkat di atas, ada banyak skill yang perlu dikuasai. Beberapa di antaranya adalah bahasa pemrograman C++ dan Python.
9. Security Development
Security development adalah proses membuat sistem keamanan untuk software dan website. Tugas ini dilakukan oleh security developer.
Security developer biasanya melakukan tindakan hacker yang etis. Misalnya, dengan mengeksplor website untuk menemukan eror. Selain itu, mereka juga membangun sistem yang berfungsi untuk menemukan dan memperbaiki risiko keamanan.
Proses Kerja Web Development
Proses kerja website development tak semudah yang dibayangkan. Sebab, setiap pengembangan memiliki proses berbeda-beda. Perbedaan itu tergantung dari jenis website, bahasa pemrograman, dan sumber daya yang Anda miliki.
Nah, berikut ini adalah proses kerja development website yang paling umum:
- Merancang Rencana Website Development
- Membuat Rancangan Website Design dan Development
- Menulis Coding untuk Development Website
- Membuat Back End Website
- Membuat Front End Website
- Menggunakan Content Management System (CMS)